Tidak Ada Yang Instan Di Kehidupan Ini

Images - Pixabay CC0

Perjalanan hidup tak ubahnya seperti sebuah jalan yang panjang, disana terdapat berbagai belokan dan persimpangan. Begitulah sedikitnya gambaran roda kehidupan yang kita jalani. Ya, dalam kehidupan ini kita di tuntut harus membuat sebuah pilihan. Ini terlihat jelas, bagaimana diantara kita ada yang memilih untuk terus berjalan. Sebagian lainnya kemudian memilih berbelok ke kiri dan ke kanan. Wajar! Karena ini adalah sebuah pilihan yang mengharuskan kita untuk memilih, Karena hidup adalah pilihan.

Sebuah perjalanan tentu akan sangat menguras energi dan pikiran, hal ini pula yang akan di alami oleh semua orang. Namun, pada rumusannya tidak ada manusia yang dikala lahir langsung bisa berjalan, berlari dan terbang jauh ke angkasa. Lagi-lagi disini kita di ingatkan dengan sebuah kalimat yang berbunyi: "Berakit-rakit dahulu, berenang-renang ketepian. Sakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian".

Images - Pixabay CC0

Bunyi kalimat diatas sangat jelas disebutkan bahwa tidak ada sesuatu yang instan di dunia ini. Bahkan, dalam segala aspek kehidupan. Contohkan saja tanaman padi, oleh petani harus terlebih dahulu membajak sawah, menyemai benih, barulah menanamnya. Belum lagi perawatan yang dilakukan selama kurang lebih 3 bulan lamanya, sehingga tanaman padi menghasilkan gabah matang yang siap untuk dipanen.

Fakta yang terjadi di kehidupan ini justru bertolak belakang dengan kalimat bijak diatas. Bunyi kalimat berakit-rakit dahulu, bersenang-senang kemudian sepertinya tidak di indahkan. Jaman sekarang justru orang-orang cendrung memilih sesuatu yang lebih bersifat instan. Baik itu berkaitan dengan pekerjaan maupun hubungan sosial lainnya.

Images - Pixabay CC0

Jika hal ini terus dibiarkan, efek yang akan timbul sangat luas dan jauh seperti yang kita harapkan. Bagaimana pun, kalau terus membiarkan diri dengan sesuatu yang bersifat instan akan membiasakan kita untuk tidak bisa terlepas dari hal tersebut.

Salah satu efek yang kerap muncul di kalangan masyarakat pun jelas terlihat, bagaimana banyak orang-orang yang lebih memilih menjadi pengangguran daripada bekerja dengan upah yang dinilai rendah. Hal ini tentu saja tidak sepenuhnya benar! Karena menjadi pengangguran justru tidak menghasilkan sesuatu sama sekali. Disini sangat jelas menggambarkan, bahwa orang-orang tidak lagi mau berakit-rakit dahulu, barulah kemudian bersenang-senang.

Images - Pixabay CC0

Sebagai kesimpulan, perjalanan hidup ini bagaikan sebuah jalanan panjang. Mau tidak mau kita harus menjalaninya. Namun, jalani lah dengan menikmati berbagai tahapan proses yang akan berjalan dengan sendirinya. Bila berbagai tikungan mulus kita lewati, maka makna dari kalimat "berakit-rakit dahulu, berenang-renang ketepian. Sakit-sakit dahulu, bersenang-senanglah kemudian" akan berada di genggaman. Amiin..

---

Posted from my blog with SteemPress : http://ayuramonablog.epizy.com/2018/08/10/tidak-ada-yang-instan-di-kehidupan-ini/

---