Ayana #Part 20: Tentang Dia (yang Tak Bisa Bersama Lagi)

in #steempress6 years ago

Cerita Sebelumnya: Let's Play - Lanjutan


Source

“Ay! Rombongan cowok ganteng dateng.” Kak Vika menyikut pinggangku.

So, kakak mau lanjut ambil shift malam, kah?” godaku sembari tetap mengeluarkan tas dari loker.

Shift siang kami baru saja berakhir tepat pada jam enam, sepuluh menit yang lalu. Jika saja dia mengajak lanjut ke shift malam yang pulang jam dua malam nanti, tentunya aku akan langsung kibarkan bendera putih. Tugas untuk kuliah besok pagi, masih belum kupegang sama sekali.

“Enggak juga, sih. Tapi … aku penasaran banget sama yang itu, tuh, yang pakai jaket cokelat di antara dua cowok kembar itu.” Teman satu kosku itu menempelkan kedua tangannya pada wajahku, dan memaksaku melihat ke arah yang diinginkannya.

“Bukannya yang di belakang lebih ganteng?” Meski sebetulnya tak peduli dengan para lelaki itu, tetap saja aku tak tega mengabaikan semangat Kak Vika yang selalu menggebu setiap kali melihat cowok kurus bertampang imut di seberang sana.

Ini memang bukan yang pertama kalinya sahabatku itu kegenitan saat melihat pria di ujung pandangan kami. Tapi harus kuakui, terhadap lelaki berjaket cokelat itu, dia terlihat berbeda. Setahun lebih tinggal dan bekerja bersama, membuatku cukup hapal dengan kelakuannya.

“Sejujurnya memang yang di belakang itu paling ganteng. Tapi … yang kurus itu misterius banget, aku belum pernah berhasil deketin dia.”

“Ya ampun, Kak. Jangan-jangan yang Kakak bilang paling ganteng itu udah pernah Kakak goda?”

“Dia, mah, pertamanya aja yang kelihatan sombong dan dingin. Tapi … begitu aku deketin dikit, malah langsung ngajak makan malam.”

“Oh ya? Brarti udah akrab, donk?”

“Kamu mau bukti? Bentar ya … aku samperin dia dulu. Namanya Benny.” Sebuah kedipan mata dihadiahkan Kak Vika sebelum dia berlalu dariku; keluar dari meja kasir yang mengelilingi loker kami, tepat di samping tangga menuju ke lantai dua.

Aku geleng-geleng kepala melihat betapa mudahnya dia dekat dengan lelaki ganteng yang bernama Benny itu. Sepertinya memang benar bahwa mereka sudah pernah kencan. Herannya … tak sedikitpun kulihat lelaki yang sudah melepaskan jaket cokelatnya tadi, melirik barang sebentar kepada wanita cantik berbadan mungil itu.


Source

Dering gawai pada saku celana, membuat perhatianku teralihkan. Dengan tergesa, aku keluar melalui pintu di sisi lain meja kasir yang berada jauh dari tangga, sembari melambaikan tangan pada Kak Vika.

Rendy menelepon. Aku tak akan bisa mengangkatnya jika masih berada di dalam ruangan DM dengan suara musik yang begitu kencang. Jujur saja, perasaanku agak tidak enak. Jikapun ada yang penting, biasanya kami bicarakan saat bertemu. Jarang sekali dia menghubungiku tepat di saat selesai kerja seperti kali ini.

“Ya. Buru-buru, ya?” tanyaku saat panggilan telepon kami tersambung.

“Tugas untukmu udah aku buatkan,” jawabnya.

Keningku berkerut seketika. Berita baik, sih. Tapi … bukankah aku menanyakan hal lain? “Makasi banyak. Tapi, kenapa kamu nggak jawab pertanyaanku? Apa kamu butuh motor dalam waktu cepat?” tanyaku lagi.

“Ng … sebenernya aku nggak enak bilang. Mami …”

“Iya, aku ngerti. Sepuluh menit lagi aku sampai di sana.” Kumatikan panggilan tersebut sembari naik ke Tiger Hitam milik Rendy.

Sebetulnya aku tak nyaman lagi menggunakan kendaraannya, usai mami menyindirku beberapa hari yang lalu. Awalnya semua baik-baik saja … sudah hampir enam bulan kami akrab dan selama itu pula motor Rendy selalu menjadi kendaraan yang kuandalkan. Mami tak pernah berkomentar apapun sebelumnya, karena toh, Rendy juga punya mobil yang bisa digunakannya untuk beraktivitas. Entah kenapa sikap mami bisa tiba-tiba berubah.

Ah, aku hanya perlu bersabar sedikit lagi. Tabunganku sudah hampir cukup untuk membeli motor second. Setelah itu, aku tak akan bergantung lagi padanya.

***



Posted from my blog with SteemPress : https://endanghadiyanti.com/2018/10/08/ayana-part-20-tentang-dia-yang-tak-bisa-bersama-lagi/
Sort:  

Postingan ini telah dibagikan pada kanal #Bahasa-Indonesia di Curation Collective Discord community, sebuah komunitas untuk kurator, dan akan di-upvote dan di-resteem oleh akun komunitas @C-Squared setelah direview secara manual.
This post was shared in the #Bahasa-Indonesia channel in the Curation Collective Discord community for curators, and upvoted and resteemed by the @c-squared community account after manual review.

Terima kasih banyak atas apresiasinya 🤗

Posted using Partiko iOS

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 63332.97
ETH 3169.28
USDT 1.00
SBD 3.89