Ayah, Aku Rindu Kebersamaan Kita

in #steempress6 years ago (edited)

36846164_905182629682841_8507402852627382272_n.jpg

Image

SUARA PONSEL mendering berulang-ulang . Memecah suasana tenang yang tengah kami gunakan untuk bersantai dan membaca. Namun, si pemilik Android putih tersebut tetap ber- sikekeuh tidak mau mengangkatnya. Ia hanya memandamgi barang tersebut tak geming. Tidak lama kemudian menyusul suara sebuah pesan singkat masuk, kemudian berdering kembali. Karena penasaran, aku coba melirik siapa si pemilik nomor di seberang sana.

“Father”begitulah nomor itu tersimpan.

“Angkatlah, Biyan! Apa kau tak kasihan dengan beliau di sana?” tanyaku lirih.

“Aku belum siap, Va,” jawabnya seraya menghirup nafas dalam.

“Belum siap berdamai dengan perasaan, atau menerima kenyataan? Ingat Biyan, seseorang tidak akan merasa bahagia, jika masih memendam rasa dendam. Terlebih kepada ayahnya sendiri.”

“Tapi kau tidak tahu apa yang saya rasakan, Va. Jadi kau takkan pernah mengerti rasanya sakit hati.”

“Kata siapa? Aku pernah berada di posisimu. Sehingga terdampar di sini, bertemu kau, dan akhirnya kita berjuang bersama-sama,” tuturku, "Apa kau tak ingin bertemu dan memeluknya di hari senja?Meluruhkan segala
kebencian, dan membangun kehangatan layaknya anak dan orang tua."

Biyan tak bergeming. Seperti biasa dia akan segera memalingkan wajah dan pergi tidur, acapkali kami berbahas soal ini. Ia meletakan majalah yang sedari tadi dibacanya, dan menggelung diri ke dalam selimut. Menjemput mimpi.

****

36701149_905182636349507_6782214773015576576_n.jpg

Image

Bukan tanpa alasan Biyan membenci lelaki yang seharusnya ia panggil Ayah. Baginya, lelaki tersebut seperti malaikat sekaligus seseorang yang telah memporak-porandakan kebahagiaan dalam hidupnya. Sepuluh tahun lalu, disebuah malam saat Biyan dan Ibunya tengah duduk diruang keluarga hendak beranjak tidur.

“Biyan kenapa Ayahmu belum pulang hingga larut malam seperti ini?” tanya ibu Tania.

“Mungkin Ayah sibuk, Bu. Dan harus pergi ke luar kota,” Jawab Biyan sembari membenarkan ikat rambut yang acak-acakan.

“Tapi sejak sore nomor HP nya tidak aktif, Biyan. Cobalah kau telepon sebentar!”

Tanpa menunggu lama, gadis tersebut segera meraih gagang telepon rumah menghubungi ayahnya. Namun, berkali-kali dicoba, hanya operator yang menjawab jika nomor yang Anda hubungi tengah tidak aktif. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk masuk ke kamar asing-masing beristirahat.

Satu menit berselang Biyan dan Ibunya dikagetkan oleh seseorang yang mengetuk pintu luar. Sehingga membuat Ibu Tania semakin resah, sebab jika suaminya tidak mungkin. Karena ia memiliki kunci sendiri untuk masuk rumah.

Akhirnya wanita paruh baya tersebut mengajak putrinya untuk menemani membuka pintu. Betapa terkejutnya mereka, ketika tahu yang mengetuk pintu adalah polisi yang mengabarkan jika Pak Dandi mengalami kecelakan bersama seorang wanita, yang saat ini tengah dirawat di rumah sakit.

Sejak saat itulah mereka tahu, jika diam-diam orang yang setiap malam selalu mereka tunggu kepulangannya di rumah hanya sibuk dengan istri simpanan yang tengah berbadan dua. Kenyataan tersebut benar-benar pahit dan tidak pernah Biyan lupakan.

36637559_903400879861016_6729069732458135552_n.jpg

“Lalu bagaimana kelanjutannya, Biyan?” tanyaku penasaran di suatu malam.

“Ibu terpukul dan memilih bercerai. Aku ikut ibu. Namun, keadaan beliau semakin hari kian memburuh karena mengalami tekanan batin dan tidak terima diperlakukan demikian. Karena ayah dan ibu sama-sama berjuang dari titik nol hingga ayah berada di puncak kejayaan.”

Biyan mendesah panjang, raut kesedihan kian mempertegas garis wajahnya. Dia seorang gadis yang baik. Kami berkenalan saat tengah mengambil jatah makan. Ia yang baru datang dari tanah air nampak berbeda dari lain.

****

“Baru datang dari Indonesia, Mba?” tanyaku penasaran.

“Iya, Mba. Saya baru datang tiga hari lalu. Perkenalkan nama saya Biyan Ratna Sari, asal lampung.”

“Wah … Lampung. Berarti kita satu daerah dong. Diallova” ucapku seraya mengulurkan tangan untuk salaman.

“Namamu mengingatkanku pada judul lagu.”

“Dan kau tahu, lagu tersebut memiliki arti dalam hidupku. Hahaha”

Kami pun tertawa bersamaan. Sejak saat itu kami akrab dan menjadi karib. Kami pun meneruskan pendidikan pada jurusan yang sama. Biyan gadis cerdas, karena dia sebelumnya juga melanjutkan pendidikan di sebuah universitas. Pasca pristiwa malam itu, semuanya berubah. Ibu Tania sakit-sakitan, sehingga harta benda mereka habis untuk berobat.

Namun Allah berkehendak lain, Biyan harus kehilangan orang yang paling ia sayangi. Dan itu yang membuatnya membenci ayahnya. Ia beranggapa Pak Dandilah menjadi peyebab kematian ibunya. Hingga Biyan pergi ke Taiwan untuk mengubah masa depan sekaligus melupakan hari-hari pahit yang ia lalui di kampung halaman.

****――

Pagi nan cerah. Matahari menyapa mayapada dengan keindahannya. Dari balik ruang absent Biyan berlari kecil menghampiriku.

“Selamat pagi, Va.”

“Selamat pagi, Biyan. Bagaimana perasaanmu saat ini?”
“Aku sedikit lebih lega, Va. Dan sudah kuputuskan, liburan semester depan aku akan pulang mengambil cuti untuk menengok ayah.”

“What. Are you serious?” tanyaku terbelalak.

36839557_905182623016175_4318227039283838976_n.jpg

Image

“Yupz! Aku serius. Sudah saatnya aku berdamai dengan ayah. Karena hanya ia kini yang aku punya. Aku tidak mau kehilangan orang yang kusayangi untuk kedua kali. Ayah sudah menyadari kesalahannya. Karena perempuan tersebut hanya mencintai uang ayah. Setelah ayah bangkrut ia pergi begitu saja. Aku rindu masa-masa di mana kami melewati kebersamaan dan gelak tawa. Terima kasih, Va. Telah mengingatkanku di saat aku keliru.”

Aku mendesah dalam. Dapat kurasakan betul bagaimana berat beban yang Biyan rasakan. Kehilangan Ibu, harta benda, dan kini ia hidup mandiri di perantauan. Sungguh gadis yang tegar. Dan aku bangga memiliki sahabat seperti dia. Petarung hidup sejati.

Keluarga bukan hanya berbicara status hubungan darah. Tetapi tentang cinta kasih, pengorbanan dan kebersamaan.

Taiwan, 7 Juli 2018

Salam Hangat

@ettydiallova

36761902_905058436361927_6741570806003793920_n.jpg
36383519_897296633804774_621819330685829120_n.jpg

Posted from my blog with SteemPress : https://aksaradiallova.org/2018/07/07/ayah-aku-rindu-kebersamaan-kita/


Sort:  

Cerita yang menarik, jika persoalan mengedepankan emosional tanpa kendali akan sengsara seumur hidup apalagi orang tua kandung. Namun, Biyan beruntung mempunyai teman mbak Eva yang bisa menasehati seorang teman yang lagi dalam kesulitan hidup. Semua kita punya masalah, jika masalah dilawan tidak akan ada jalan baik. Ketika masalah ada mundur disitu akan terwujud suatu kebahagiaan.

Karena sahabat sejati, tidak hanya datang saat suasana gembira Bang @benimardinat, tetapi juga mengisi saat si karib tengah dilanda susah. Dan akan saling mengingatkan, jika salah satu dari mereka tengah lena.

Salam Pena kreatif!

Congratulations! This post has been awarded a 100% upvote by @lottobot! This post was selected from among all recent posts as the winner of lottery #1914, which had no valid entrants. You can win again by entering in @lottobot's regular lottery! To nominate a post for the regular lottery, just send 0.1 SBD or STEEM to @lottobot, and include the url of the post you would like to nominate as a memo. Learn more by reading the introductory post! Good luck!

I'm glad read it.
Thanks @lottobot

Keberadaan seorang ayah memang sangatlah vital dalam sebuah keluarga. Selain sebagai tulang punggung keluarga, ayah juga merupakan sosok figur yang selalu menentukan arah perkembangan anak

Benar sekali Bang @andi.satria.hrp.
Semoga kelak kita bisa menjadi vigur orang tua yang baik

Aku berfikir gadis berkerudung bunga bunga merah itu adalah sosok penasehat yang tangguh.

Ada berfikir gak Mas @budy94. Jika gadis itu sedikit Pedas?😅😅

Sepertinya tidak ada, kalau galak sih ada 😃😃

Terbawa haru dalam ceritanya, dalam bingit's...he he
Semoga Biyan sejahtera hidupnya.

Bangb@totobungsu15
Dalam kaya sumur apa? hehee
Terima ksh sudah berkenan membaca Bang😊

Sumur waru...he he
Sama-sama mba @ettydialova

Kalau malam tidur jam berapa toh Ce??? Kok jan punya aja cer.pen hu hu

Sampe mata ngajak dipejamkan @jassy...
hehee
inikan cuma simple cerpen, gk sampe 1000 kata kog.

Ceritanya menarik untuk dibaca mbak @ettydiallova

Allah saja Maha Pemaaf, sebagai manusia memang seharusnya kita jgn menyimpan dendam ya mbak ☺️

Terima kasih sdh berkenan membaca Mba..
betul. dendam laksana api, yg akan membakar diri sendiri.

Tidak hal yang bisa menghapus hubungan antara anak dan orang tua. Kisah ini pun dialami oleh keponakan saya, meski sangat tidak mudah tapi ibunya tetap berusaha menyambung silaturahim dan membuat agar anaknya bisa menerima sang ayah, meskipun di awal-awal terasa kaku.

Benar sekali Mba @ririekhayan.
Karena ikatan batin antara anak dan orangtua tak bisa berputus. Ini adalah sekeping kisah dari banyaknya cerita yang kita temui sehari'hari.

titip salam buat wanita tegar dan tangguh itu ya mbak 😊

Waallaikum salam wr wb..
Insya Allah akan saya sampekan mba @narissa

Nama ayah di telpon seperti saya yaitu Father
Haha

Aku simpan nomor bapakku, juga father bang..hehee
Sama kita😄

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 64058.80
ETH 3150.15
USDT 1.00
SBD 3.99