Maafkan Aku, Bu. yang Terlahir Menyusahkanmu

image

HATIKU TERIRIS, saat melihat nafasnya yang terengah-engah. Wajah polosnya benar-benar menyayat atma. Meski tak berdarah seolah luka ini menganga. Iba. Bayi sekecil dan selucu dia harus menderita kelainan Usus, sehingga harus menjalani operasi. Ini berawal delapan tahun lalu, saat Nuri memutuskan untuk meninggalkan rumah majikan tempat ia bekerja. Yang jelas ada penyebab sehingga ia melakukan demikian dan rela menyandang sebagai status illegal bekerja di Taiwan.

Terlepas dari apa penyebab mengapa Nuri kabur. Setelah sekian lama kurun waktu berjalan, wanita tersebut mengenal seorang pria yang berhasil memagut hati dan menjadikan sebagai kekasih. Layaknya sepasang insan mencinta, Nuri bersama sang Arjuna membangun ikatan hendak menuju ke pelaminan. Namun, bukalah hal mudah bagi kaburan untuk mengikuti proses administrasi seperti pernikahan massal yang diselenggrakan oleh Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) di Kota Taipei.

Entah melalui proses sacral bagaimana, sepasang sejoli yang tengah dimabuk cinta itu pun akhirmya menikah. Benih-benih cinta akhirnya menyemaikan segumpal darah jika terus tumbuh akan terlahir sebagai bayi. Selayaknya BUMIL lainnya, Nuri pun pergi untuk memeriksakan kandungannya agar mengetahui perkembangan janin di dalam perutnya tersebut. Namun, suatu hari dokter berkata.

Image

“Kau harus menggugurkan kandungan ini. Karena harus memilih siapa yang sehat antara kalian berdua. Dirimu atau janin yang berada di dalam kandungan?” tutur dokter memberi arahan.

Bagaikan disambar petir di siang hari. Kehidupan Nuri seakan gelap gulita. Orang tua mana yang rela mencegah darah dagingnya untuk terlahir dan tumbuh berkembang di dunia?

“Tidak. Tidak akan kulakukan, akan aku pertahankan dirimu, Nak. Meski Bunda yang harus menanggung semuanya.”

Nuri tak menghiraukan perintah dokter. Ia terus menjaga kandungannya tersebut, hingga pada Senin, 7 Mei 2018, si bayi mungil terlahir ke dunia dengan berat badan 1,9 kg, dan divonis menderita kelainan Usus sehingga si cantik tidak dapat menikmati segar dan lezatnya Air Susu Ibu (ASI). Si mungil yang bernama Aisyah harus menjalani operasi pada 10 Mei 2018.

Statusnya sebagai Ilegal tidak membuat Nuri tercover Kartu asuransi kesehatan (Askes). Sehingga proses persalinan Aisyah memakan banyak pengeluaran, belum lagi perawatan intensive yang harus dilakukan. Kian menambah sederet jumlah angka dan biaya yang harus dikeluarkan. Jika dihitung dalam mata uang Taiwan berkisar NT$ 300.000 dikalkulasi NT$ 1 = Rp 465. Jadi total keseluruhan dalam rupiah berkisar, Rp. 139. 500. 000. Sedangkan uang hasil kerja sebagai illegal kurang lebih hanya bisa mengkover seperempat dari total yang harus dibayar.

Menyedihkan dan sangat memprihatinkan, sebuah komunitas Save BMI, memberikan bantuan meski dengan nominal yang tidak besar. Sebagai pendamping eksekusi, tugas saya membuat laporan, syukur-sukur banyak pihak yang sudi membantu dan menjadi donatur agar Nuri dan Aisyah segera terbebas dari kekurangan administrasi, sehingga bisa segera pulang ke Pangkuan Bumi Pertiwi. Karena ketuk palu telah mereka dapatkan, harus deporatsi dari Taiwan. Sembari mengumpulkan uang guna melunasi kekurangan biaya persalinan.

image

“Maafkan aku, Bu. Bila terlahir menyusahkanmu. Karena aku engkau harus menerima caci maki, bagaimana menjadi kaburan delapan tahun, tetapi tidak sanggup membayar biaya rumah sakit. Karena aku, aku harus menaggung hutang banyak di rumah Mackay, Taipei, tempat aku pertama kali melihatnya indahnya dunia. Namun aku berjanji, Bu. Setelah besar nanti akan berbakti kepadamu dan ayah tercinta”.

Lekas sembuh ya, dik Aisyah

Kisah ini diangkat dari kisah nyata “Bayi Lucu Aisyah yang Menderita Gagal Usus”. Kejadian tersebut saya terima dari Laporan Koordinasi Lapangan (Korlap) yang memberikan donasi keapad Aisyah. Jika ingin membaca laporannya (https://m.facebook.com/groups/1779022905658710?view=permalink&id=2287576904803305)

Semoga kita dapat memetik hikmah dari kisah sederhana di atas. berpikirlah secara jernih sebelum melakukan sesuatu. Jangan sampai menyesal dikemudian hari. Kabur dari tempat kerja, bukanlah sebuah penyelesaian. Justru akan menibulkan masalah yang lain.

Bunga adalah cara Tuhan memberi hadiah bagi semua tumbuhan yang sabar

Taiwan, 6 JUli 2018

Salam Hangat
@ettydiallova

---

Posted from my blog with SteemPress : https://aksaradiallova.org/2018/07/06/maafkan-aku-bu-yang-terlahir-menyusahkanmu/

---