Menulis di Sepanjang Perjalanan Melelahkan

gulistan (57)in #steempress • 6 years ago

Tentu saja kami selalu mensyukuri nikmat Allah atas @apache13 hingga hari ini. Saya tidak mendengar keluhan lelah dan hasrat ingin menyerah para personil di ruang kerja kami. Setiap panggung akan kami datangi. Jadwal padat bukan masalah sama sekali. Kami sudah siap dengan segala kesibukan ini. Jauh-jauh hari.

Namun kesibukan dan kerap berada di panggung serta menghabiskan banyak waktu di jalan selama roadshow ternyata menguras banyak hal. Lebih lagi tentang kesempatan melakukan hal-hal lain di luar pekerjaan utama serta mengendalikan fokus pikiran. Terkadang sebab lelah, tubuh menginginkan istirahat, kepala tidak mampu mengolah banyak ide sehat. Sementara untuk menulis bagus dan panjang, kita tahu dibutuhkan tenaga yang cukup dan pikiran yang tenang. Dalam keadaan lelah, fokus kita akan mudah berpindah.

Namun kamu tidak boleh melulu tunduk pada keinginan badan. Membiasakan diri untuk bisa mengerjakan hal lain-lain di sela pekerjaan utama adalah yang baik kamu lakukan. Dari itulah saya mulai berpikir bagaimana membiasakan diri untuk bisa menulis di perjalanan. Sebab menulis bagi saya adalah kreativitas yang tidak bisa dibuang. Saya juga harus mulai membiasakan diri berpindah tempat kerja dari laptop ke catatan ponsel pintar.

Awalnya berat, tentu saja. Tapi ketika sudah biasa, sudah bisa dinikmati adanya. Itu membuat semuanya mudah. Saya orangnya suka kepikiran kalau suatu kebiasaan belum rampung dikerjakan. Tidak membuat postingan di Steemit, misalnya. Kalau belum ada sebiji postingan sehari, saya belum tenang. Maka setelah berdamai dengan kebiasaan baru, yaitu menulis di catatan ponsel, segalanya lebih menenangkan.

Selain itu, saya telah berhasil mengajak diri bersekutu dengan waktu luang. Sementara teman-teman saya bobo syantiq di mobil, saya menulis postingan. Sementara menunggu jadwal sound check, saya menumpahkan isi akal.

Jika saya agak-agak waktu selesai kerja akan lama, saya akan memposting segera meski belum tepat waktunya. Jika jadwalnya selesai cepat, saya akan menyimpan catatan di konsep ponsel saja dulu, diposting kemudian saat sudah memasuki masa efektif.

Pada akhirnya, kita memang harus pandai mencari cara agar semua rencana berjalan sempurna. Sesekali memaksa diri agar bisa menaklukkan yang tak tertaklukkan selama ini.