Perenungan Midiagam

in #steempress5 years ago (edited)

Baiklah ! Kalau berbicara tentang nikmatnya menjadi seorang Steemian, yang memang benar-benar ada dikoridornya kurator, itu memang benar nikmat banget, maksudnya jiwa itu jadi lebih bahagia, tiap hari bahagia. Tapi jalan hidup saya, yang tadinya mau mencapai karir setinggi langit, apalagi sampai jadi jutawan, itu sama sekali nggak ada dalam pikiran saya.
![image]()

 

Tapi setelah bergabung dengan Steemit, kayak diputar 180 derjat, apa yang saya rencanakan, saya punya banyak rencana. Tapi kehendak Allah kan, ya pasti jalan, bukan kehendak saya. Tapi setelah saya merenung, dan bertahun-tahun setelah itu ya, yang jalan seperti ini. Ada dua syarat sih, yang memang jadi ayat andalan, salah satunya yang topik saya hari ini, "Nikmat Tuhan mu manakah yang kamu dustakan".

 

Sama satu lagi, Albaqarah 216, yang berbunyi, "Boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak buat bagimu, boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik, Allah mengetahui, sedangkan kamu nggak mengetahui".

 

Nah, tiap menerima, kita berikhtiar, artinya ketika kita berikhtiar, berarti kita memiliki harapan. Ketika manusia berharap, dan tidak tercapai harapannya tersebut sesuai dengan kenyataan misalnya, pastilah ada kekecewaan. Menurut saya itulah indahnya orang beragama, dan beragama itu diberikan tafa'ul.

 

Jadi, indahnya tafa'ul itu adalah harapan yang akan datang. Hebatnya orang Islam itu, karena orang Islam itu diberi oleh Allah ekspektasi, satu tafa'ul. Saya ulangi sekali lagi, tafa'ul itu harapan di masa depan, kalau lah nggak tercapai di dunia, ternyata surga itu menunggu kita.

 

Nggak ada suami di dunia, di surga jauh lebih bagus suami-suami daripada suami di dunia. Pun sebaliknya, nggak ada istri di dunia, istri di surga jauh lebih baik artinya apa ? Ada harapan. Bahkan dalam perjuangan sedikit, kita susah mencari rejeki, itu menaikkan derajat di surga.

 

Jadi kadang-kadang kita kerja itu bikin lelah banget, nggak apa-apa, mudah-mudahan dengan lelah itu gugur dosanya, dengan lelah itu, derajatnya tinggi di surga. Sementara orang yang tidak beragama, tidak ada harapan yang akan datang.


image

 

Makanya salah orang berpikir pada kekinian, jadi sering saya mendengar misalnya, "Saya sudah shalat, sudah puasa, tapi kok rejeki saya tetap segini" ! Lah apa hubungannya ? Dia berpikir bahwa, kalau orang shalat itu langsung kaya. Yang rajin shalat justru orang-orang kafir, karena yangmenginginkan kekayaan di dunia ini, lebih berambisi adalah orang-orang kafir. Bahwa shalat itu memberi ketenangan di dunia, ketenangan di akhirat.

 

Shalat itu menenangkan, pakai jilbab itu menenangkan, hijrah itu menenangkan. Artinya orang beragama itu tidak memenjarakan, tapi justru membebaskan.

 

Sebenarnya kalau kita tau tujuan hidup, itu penting banget tujuan itu. Kalau tujuan hidup saya sih,

 

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 

 

Artinya: "Ya Allah berikanlah kepada kami kebaikan didunia, berikan pula kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka (QS. Al-baqarah: 201)".

 

 

Jadi dapat kebahagiaan didunia, dan kebahagiaan diakhirat, itu tujuan utama saya, dan caranya yaitu dengan mendapat ridho dari Allah SWT. Jadi untuk sampai kesitu harus taat, kuncinya ya harus taat.

 

 

Jadi itu pengetahuan yang saya tanamkan dihati, jadi semenjak tau, dan sudah tertanam dihati, jadi semakin senang ibadahnya, semakin takut saya sama dosa. Pokoknya apapun yang yang tidak membawa mamfa'at, itu bagi saya haram, nah begitulah prinsip hidup saya. Karena gini, satu hal memang, hidup ini bukan untuk menyenangkan orang lain, tapi lebih membawa manfa'at ke orang banyak, itu saja.

 

Moga-moga ada manfa'at yang didapat, salam Steemian Indonesia💫

 

 

~Keep Writing~

image

Salam Sahabat Inspiratif



Posted from my blog with SteemPress : http://midiagam.epizy.com/2018/11/03/perenungan-midiagam/

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 63688.35
ETH 3125.30
USDT 1.00
SBD 3.97