3 Alasan Wanita Menunda Nikah

in #steempress6 years ago

Anda seorang wanita yang masih menunda menikah? Apakah karena menganggap masih belum memiliki kesiapan baik dari segi fisik maupun mental?

[Dokumentasi pribadi pernikahan saya dan istri]


Ya, memang sebagian besar orang baik pria maupun wanita yang masih menunda pernikahannya karena memiliki pemahaman seperti ini.

Berbicara soal usia, sebenarnya tidak terlalu menjadi masalah. Banyak kita lihat, pasangan yang tergolong masih muda telah mengambil keputusan mulia untuk emnikah dan berumah tangga. Meski terkadang orang yang usianya diatas mereka atau lebih, belum menikah dan memiliki pasangan hidup.

Beberapa waktu lalu, publik Indonesia sempat dibuat heboh lantaran kabar pernikahan anak laki-laki Ustaz Muhammad Arifin Ilham, Muhammad Alvin Faiz, di usianya yang baru saja menginjak angka 17 tahun. Dia menikahi Larissa Chou, yang usianya 3 tahun diatas Alvin. Kaget? Saya juga kaget.. Hehehe..

Bagi kaum pria, sebenarnya tidak terlalu bermasalah jika menunda pernikahan meski hal tersebut tidak boleh dilakukan jika hukum nikah telah wajib terhadapnya. Pria memiliki waktu yang relatif panjang untuk menemukan calon istri yang akan dijadikan pendamping hidupnya.

Tapi, bagaimana dengan wanita?

Usia 30 sering dianggap batas maksimal seorang wanita untuk menikah. Maka tak heran, jika wanita yang telah berusia 30 tahun atau lebih, mulai dihinggapi rasa was-was karena statusnya yang belum menikah.

Ada beberapa alasan yang sering dijadikan oleh wanita untuk menunda pernikahan dan tidak jarang menolak pria yang telah datang untuk melamarnya. Secara umum, ada 3 hal yang sering dijadikan oleh wanita untuk menunda menikah.

[Dokumentasi pribadi pernikahan saya dan istri]


  • Banyak Pilihan
Wanita yang menganggap dirinya memiliki derajat entah itu dari segi materi maupun soal jabatan atau pekerjaan, banyak yang merasa bahwa masih banyak di luar sana pria pilihan yang akan menjadi pendamping hidupnya.

Pria yang tidak sesuai kriteria atau tidak menarik di mata sang wanita, akan ditolak. Wanita seperti ini merasa akan menemukan pria yang lebih baik atau tidak memiliki kesamaan derajat dan jabatannya. Ingat, waktu terus berjalan dan usia kita akan semakin bertambah tua. Mau sampai kapan?

  • Target Usia Menikah
Wanita yang punya target seperti ini, biasanya beranggapan kalau dirinya belum siap untuk menikah sehingga dia mematok target atau angka maksimal untuk menikah, misalnya di usia 25 atau 30 tahun.

Beragam alasan mendasari keputusan yang diambil oleh si wanita, seperti belum siap menggendong bayi (menjadi seorang ibu) atau belum siap jika harus membina rumah tangga.

Lantas, jika usia yang ditargetkan telah tiba apa yang akan dilakukan selanjutnya? Menambah target ke usia 40? Mustahil kan, buang-buang waktu saja.

  • Belum Sukses
Wanita yang berpikiran maju atau modern tentu ingin memiliki kehidupan yang tergolong sukses terlebih dulu. Memiliki pekerjaan yang tetap, gaya hidup dan keadaan lingkungan sekitarnya tak jarang membuat seorang wanita harus menunda untuk menikah.

Wanita seperti ini juga memiliki rasa takut untuk memiliki keturunan, karena dianggap akan menghambat aktifitas dan kehidupannya. Tapi kembali lagi ke pertanyaan dasar, mau sampai kapan?

[Dokumentasi pribadi pernikahan saya dan istri]


Jangan tunggu lama-lama, kalau pria yang datang melamar anda dirasa memiliki tanggung jawab, baik bahasa dan perilakunya apalagi pria yang datang memahami seluk beluk tentang agama, langsung saja terima ya. Hehehe..

Best Regards,

@zamzamiali


Posted from my blog with SteemPress : https://aneuk-nanggroe.000webhostapp.com/2018/07/3-alasan-wanita-menunda-nikah

Sort:  

Saya rasa jodoh adalah hal yang nggak bisa dianalisa.

  1. Ngga semua orang butuh menikah untuk bahagia dan merasa lengkap dalam hidupnya. Apa yang membuat seseorang bahagia itu ngga sama dengan pada orang lain. Jadi kita ngga bisa pake ukuran dan pandangan hidup kita untuk menilai hidup orang lain.
    Ngga semua wanita butuh pria untuk bahagia, bahkan juga ngga selalu berarti bahwa yang dia butuhkan adalah sesama wanita.
    Kita cukup berusaha bikin bahagia diri sendiri ajalah, buang2 waktu juga menganalisa apakah wanita A, B atau C bahagia atau nggak dengan status jomblo/nikahnya.
  2. Semuanya akan selalu datang pada waktunya, nggak terlalu cepat juga nggak terlalu terlambat, kalau memang ada jodoh... ya memang sudah tiba saatnya itu jodoh datang saat itu. Tidak bisa dipaksakan.
    Pepatah "takkan lari gunung dikejar" benar2 bs diterapkan disini.
    Don't ever get married just for the sake of being married...that's the worst reason/foundation to start a new life with other person.
    Jangan pernah menikah hanya sekedar karena alasan "status menikah" saja, itu alasan terburuk yang ada untuk memulai hidup baru bersama orang lain dibawah atap yang sama.
    Pilihan menikah sebaiknya karena memang dasarnya ingin menikah dan sudah ketemu dengan pasangan yang bisa membuat hati damai, tenang, mantap dan bahagia.
    Menikah itukan harapannya dapat hidup yg lebih bahagia, komplit dan lebih baik daripada ketika masih sendiri.
    Kalau hidup setelah menikah justru nggak lebih baik dan tenang serta hepi daripada ketika single, lantas apa gunanya menikah? Apa nilai tambahnya dong? Buang2 ongkos, energi dan malah nambah stress.
    Hidup sama manusia lain itu nggak gampang lho, karena pernikahan itu ngga cuma soal "sex", "bikin anak" dan "urusan finansial".
  3. Perasaan adalah hal yang nggak selalu bisa dikendalikan mesti diberikan pada siapa. Jika kebetulan orang yang disukai sudah jadi milik orang, apa ya mau maksain ngerebut suami orang?
    Amit-amit deh... Kalau situasinya gini... tentunya lumrah dong kalau wanita yg kebetulan apes gini mending nunggu calon lain yang masih single dan sama baiknya atau bahkan kalau bisa lebih baik daripada menyakiti sesama wanita lain.
    Terakhir.... berkompromi dengan kriteria calon pasangan tentu hal yang logis dan perlu, karena tidak ada manusia sempurna dan kita ngga selalu bisa ngedapetin apa yg kita mau.
    Tapi jangan sampai dong, komprominya terlalu ekstrem... skala prioritas tetep harus tepat, kalau kompromi terlalu banyak dan dilakukan sampai pada hal2 yg sebenarnya kita nggak bisa tolerir...cuma karena pengen buru-buru punya status "menikah", ujung2nya biasanya ya ngga bahagia ntar, kesian malah kalau udah keburu ada anak trus tau2 malah terancam cerai.
    Jadi... kompromi boleh, tapi jangan kebangeten cuma karena "demi status nikah dan takut omongan orang".
    Well... orang luar cuma bisa ngomongin, toh kalau ktia sengsara mereka nggak ngebantuin apa-apa...ngga nyukurin dan mencibir aja udah syukur.

Memang tidak bisa dianalisa, tapi percayalah jodoh memang sudah diatur dan saya rasa jika pun ada, pasti 99.99 persen manusia ingin hidup bahagia bersama pasangan hidup dan anak cucunya. Saya tidak percaya ada orang yang merasa tidak perlu menikah dan tidak ingin punya keturunan, jika pun ada dia pastinya memiliki orangtua dan keluarga yang menginginkan dia untuk berkeluarga, terlepas dari ada atau tidaknya kebahagiaan yang didapat, setidaknya dia harus membahagiakan dulu mereka, orang yang melahirkan dan membesarkan dia karena dengan berkat jasanya lah dia bisa hidup sampai sekarang. Apalagi bagi mereka yang belum punya cucu tentu sangat ingin melihat anaknya menikah dan punya anak, supaya dia bisa gendong cucu. Kalau menunda pernikahan dengan berbagai alasan seperti tidak menjamin kebahagiaan atau buang2 waktu, saya rasa itu adalah pemikiran yang salah. Kita tidak bisa menjamin sesuatu yang akan terjadi kedepan, termasuk soal kebahagiaan setelah berumah tangga karena Allah Maha Tau dan Maha Memberi apa yang kita butuhkan, termasuk kebahagiaan.

wah...nampaknya panjang cerita tentang pernikahan ini ya

Hehehe.. Mumpung masih bulan Syawal ni bg @catataniranda.

oma sabe-sabe pembahasan menikah, kamoe yang galom bisa bisa BAPER ni hahaa

Bak postingan ka ulikot na nasehat keu ureung yg selalu menunda menikah. Neu baca, semoga beu jeut keu pencerahan.

Droe Neuh Kiban Pue na Rencana Menikah ikuti tulisan @zamzamiali

hahaha na lah pak ketua, mantong normal nyoe LOL

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 64038.60
ETH 3148.89
USDT 1.00
SBD 3.97