Kisah Snouck Memecah Belah Aceh Melalui Benturan Tarekat

in #story5 years ago (edited)

Setelah saran pertama Chistian Snouck Hurgronje untuk penaklukan Aceh dengan mengangkat pemimpin Aceh dari kalangan orang alim di bawah kontrol Pemerintah Kolonial Belanda. Saran kedua mengadu domba antar penganut tarekat. Aceh mulai dihancurkan dari dalam.

Saran kedua Snouck ini terungkap dalam suratnya kepada Menteri Daerah Jajahan Pemerintah Belanda tanggal 2 Juli 1888 di Leiden. Surat merupakan jawaban Snouck terhadap surat Menteri Daerah Jajahan yang dikirim padanya pada tanggal 18 Juni 1888, huruf D.No.2b. Ia meminta Menteri Dearah Jajahan untuk mempertimbangkan saran-saran yang akan disampaikannya dalam surat itu.

Aceh volkschool.jpg
Siswa dan sekolah umum bikinan Belanda di Aceh jaman kolonialis Sumber

Menurut Snouck, berdasarkan studi dan penelitiannya tentang Islam di Arab, pengetahuan para misionaris Eropa untuk tentang Islam masih sangat praktis, belum menyentuh sistem religius politik. Hal itu menyebabkan penaklukan masyarakat Aceh yang religius dan memegang teguh nilai-nilai Islam susah dilakukan.

Snouck menulis: ”Telaah-telaah kebanyakan pakar orientalis tidak ada hubungannya dengan aliran-aliran dalam kehidupan Islam yang sekarang, padahal sebaliknya mereka yang dalam praktik belajar memahami arti kehidupan Islam, biasanya tidak dipersiapkan oleh telaah yang perlu untuk menilai secara tepat apa-apa yang telah mereka amati.”

Karena itu Snouck menyarankan pengamatan yang lebih mendalam tentang pengetahuan hakikat Islam, terutama tentang Islam dan politik, serta tentang tarekat-tarekat tasawuf seperti Naqabandiah, Qadiriah, dan sebagainya.

pendidikan agama tempo dulu.jpg
Pengajaran Islam di masjid dan madrasah daerah Hindia Belanda Sumber

Penelitain tentang tarikat-tarikat tersebut sama seperti yang dilakukan oleh Louis Rinn di Aljazair atas perintah Pemerintah Perancis, yang kemudian dirangkup dalam buku Marabouts et Khouan diterbitkan dalam tahun 1884. Hal ini menjadi pusat perhatian Snouck.

Snouck juga menyarankan kepada Menteri Daerah Jajahan untuk membuat penelitian tentang sistem pengajaran dan pendidikan Islam di daerah jajahan. Kalau di Aceh penelitian dilakukan terhadap pendidikan dayah dari setiap jenjang, hasilnya kemudian dipadukan untuk disesuaikan dengan penelitiannya selama di Arab Saudi. Islam Arab Saudi akan dibenturkan dengan Islam daerah jajahan Belanda yang disebut Snouck sebagai Islam pribumi.

Bukan hanya itu, untuk melengkapi pengetahuannya tentang aliran-aliran tarekat tasawuf dalam Islam, Snouck meminta kepada Menteri Daerah Jajahan Belanda agar menugaskannya selama dua tahun atau lebih untuk melakukan penelitian tetang jiwa dan hasil pengajaran Islam pribumi oleh umat Islam di Hindia Timur, terutama dengan mempertimbangkan apa-apa yang dapat dipelajari atas pengajaran yang diberikan oleh pihak Pemerintah Hidia Belanda, yakni pendidikan sekolah umum.

Snouck.jpg
Christian Snouck Hurgronje orientalis Belanda Sumber

Sekaligus hendanya saya ditugaskan agar mengumpulkan data mengenai tarekat-tarekat tasawuf, serta data lain yang penting bagi pemerintah mengani praktik agama Islam di Hidia Timur. Tugas semacam ini akan saya pandang sebagai kesempatan yang perlu untuk membuat telaah-telaah saya sebanyak mungkin berfaedah bagi pemerintah (…) Dengan sendirinya saya selalu bersedia untuk memberikan semua keterangan yang dianggap perlu kepada Yang Mulia secara lisan atau tertulis,” lanjut Snouck dalam suratnya.

Salinan surat Snouck tersebut bisa dilihat di Arsip Nasional Jakarta yang disimpan tanpa nomor. Atau bisa juga ditemui dalam buku Ambtelijke Adviezen van C Snouck Hurgronje yang ditulis oleh E Gobee dan C Adriaanse. Menariknya, mereka menemukan salinan surat tersebut di Arsip Nasional, Jakarta atas bantuan Dr K Steenbrik.

Sort:  

Terima kasih sharingnya..

Posted using Partiko Android

Sama sama brader @geotimes salam dan semoga kita bisa berbagi informasi dan pengetahuan.

Coin Marketplace

STEEM 0.28
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 63861.47
ETH 3215.28
USDT 1.00
SBD 3.84