JURNALISTIK16 PART 5# GAGAL INVESTIGASI DAN TENANGKAN DIRI KE GUA NGIENG JIOH
[jurnalistik memandang luas-nya lautan dan meninggalkan beban dan masalah disana]
Pengalaman mengajarkan kami untuk lebih bersabar dan berjuang lebih keras lagi untuk menemui keberhasilan. Kegagalan dalam Investigasi tidak membuat kami bersedih hati walaupun belum menemui suatu titik terang namun ada sedikit kekesalan maklum saja, sudah susah payah mengikuti semua arahan dan permintaan namun nyatanya kami tak kunjung diizinkan. Untuk menghilangkan kesedihan dan kekesalan aku mengajak tim Investigasi untuk melepaskan penat dan juga kelelahan memikul beban kuliah yang mungkin sudah menumpuk bagaikan cucian. Maklum saja gimana tidak kelelahan, sudah hampir mau lebaran belum juga liburan padahal sudah banyak yang ingin mudik untuk bertemu keluarga dan sanak saudara. Belum lagi rasa kangen untuk berbuka bersama orang tua yang sudah lama yang tak kunjung terkabulkan semenjak jadi anak perantauan, mau bagaimana sudah menjadi resiko dan juga nasib bagi mahasiswa perantau.
[Kurang dapat kebahagian di masa kecil hingga sangat kegirangan saat bermain di taman ngieng jioh]
Kegagalan investigasi menjadi pelajaran berharga buat kami untuk masa depan, begitulah perasaan seorang wartawan yang sudah menyiapkan semua-nya namun nyata tak dapat hasil apa-apa. Jadi dari pengalaman itu kami mulai memahami dan mengerti sulit menjadi seorang wartawan untuk menemui narasumber yang diinginkan dan butuh proses berhari-hari, itu baru narasumber biasa belum lagi kalau kita harus mewawancarai orang no 1 di NEGERI ini bisa-bisa menghabiskan waktu satu tahun belum tentu kita bisa selesaikan suatu masalah apalagi harus menghadapi jutaan anak buahnya.
Pengalamam pertama itu menjadi sesuatu yang sangat berharga buat kami dan akan selalu kami kenangan dimasa depan. Bagaimana sulit menjadi seorang jurnalis dan juga kami merasakan bagaimana cara kerja tim, kekompak dan segala kami rasakan bersama baik susah dan senang dalam Investigasi
[ tidak ada kata menyerah sebelum selesai suatu masalah dan aku yang terganteng diantara semua]
Dengan sejuta masalah yang timbul kami tidak menyerah dan tetap kami berjuang menyelesaikan masalah tersebut sehingga kami bisa memecahkan dan berhasil menyelesaikan misi yang telah kami tanggungkan.
Memang memerlukan waktu dan tenaga namun apa boleh buat demi memecahkan kasus tersebut kami harus berjuang dengan semangat yang lebih tinggi namun kami juga tak lupa untuk bersenang-senang dengan demikian kami bisa menyelesaikan tugas dengan mudah dan tak terlalu terbebankan karena sudah menghibur diri.
[Aku pun tak lupa tersenyum apalagi menjadi seorang pria tambah dikelilingi bidadari cantik rupawan]
Akupun tak lupa menghabiskan waktu luang melepaskan semua persoalan baik itu kuliah ,keluarga dan lainnnya seperti burung keluar dari sangkar dan terbang tinggi setinggi nya. Begitu pun aku bersenang-senang tanpa harus memikirkan apapun di hari itu supaya pikiran dan jiwa lebih lega dalam menjalani kehidupan.
Kebahagian turut aku dapatkan dan tak lupa aku senyum dengan keindahan dan memarkan senyuman kelinci, kalau orang kita sering sebut gigi baci. Senyumam aku berikan bukanlah senyuman pepsodent karena sudah sore hari jadi tak bisa menggunakan lagi berhubung puasa.
[jurnalistik16 mengucapkan selamat menjalankan ibadah dibulan suci ramadhan semoga dilimpahkan rahmat]
Kecerian yang kami dapat seakan melupakan kegagalan dalam investigasi namun bukan berarti kami tidak melanjutkannya hanya saja meninggalkan sebentar sambil menghibur diri, kapan lagi bisa senang-senang apalagi ini semester terakhir bisa bersama jadi pas sekali untuk momen bahagia dan kenangan bersama2...