Survey Goa Kawasan Batee (Pra Expedisi Goa) | Expedition cave

in #travel6 years ago

Assalamualaikum warahmatullahi wb

Sebuah kecamatan yang jauh dari pusat kota Sigli serta terkenal dengan makanan khasnya roti kacang (arafit). Aroma yang berbeda mulai tercium ketika memasuki daerah tersebut.

Sepuluh menit kemudian, keramaian mulai terlihat dari kejauhan, yang ternyata tempat interaksi antara penjual dan pembeli (pasar). Berhenti sejenak diantara pasar yang memiliki beranekaragam kebutuhan sehari-hari, kemudian bertemu dengan seorang perempuan yang sekaligus pemilik kios di pasar tersebut. " Assalamualaikum." Sapa teman saya kepada beliau. "Waalaikumsalam, ada apa nak?." Jawab beliau, " Numpang nanya buk, tempat kediaman kepala desa dimana buk?" Tanya kawan saya lagi, " Jauh nak, tunggu sebentar, biar anak ibu yang mengantarkan kalian?" Jawab ibu itu dengan sedikit senyuman. "Iya buk, terimakasih banyak buk!" Jawab saya dan teman saya dengan rasa senang.

Mengendarai sepeda motor serta mengikuti anak ibu tadi, melewati jalan beton kecil juga di penuhi berbatu kerikil, terkadang juga beberapa ekor sapi berada di pinggir jalan yang menjadi khas kawasan pendesaan tersebut.

Sekitar 5 menit dari kios tersebut, kami sampai di rumah kediamannya, memberi salam sambil mengetuk pintu, lalu setelah itu terdengar suara dari pemilik rumah menjawab salam kami.

Dengan segara kami menghampirinya serta bersalaman dengan beliau, " Duduk nak?," Ujar kepala lurah tersebut sambil menunjuk balai. " Iya pak!" Jawab saya. Akhirnya bapak itu, mempersilakan duduk di balai depan rumahnya yang dekat pohon mangga tersebut.

Kami bercerita tentang keperluan menemui Goa tersebut yaitu untuk Expedisi Goa (Expedition Cave) dengan tujuan pendataan serta uji perlengkapan goa. Sekitar 30 menit kemudian, seorang bapak yang mengetahui keberadaan goa tersebut melewati jalan depan rumah bapak.

Kemudian, pemimpin desa tersebut memanggil bapak tadi sambil mengangkat tangannya. Dengan segera bapak itu menghampiri beliau.
" Tolong antar mereka ke Goa Sarang," kata kepala lurah tersebut. "Iya pak, kapan pak? Kata bapak itu.
Bapak yang sebagian kepala desa tersebut menanyakan kepada kami " Kapan nak?."
Dengan segera saya menjawab "sekarang aja pak kalau bisa!," Lalu beliau menjawab " sekitar 20 menit kita pergi,"

Setelah itu kami membeli beberapa bekal untuk ke tempat tujuan kami, tidak lama kemudian, bapak tersebut datang dengan kain sarung di pinggangnya. Langsung berkata " Ayo kita berangkat?," "Ayo pak!" Jawab teman saya dengan tersenyum.

image

Jalan aspal yang sedikit mendaki dengan keadaan mulus dan terlihat samudera Hindia. Kiri kanan di penuhi oleh ladang warga dan beberapa peternak sapi dan kambing.

image

Lalu memasuki jalan yang hanya bermuatan khusus sepeda motor, dengan jalur tanah, batu karang yang kecil terkadang besar yang menjadi penghambat utama.

Menitipkan sepeda motor pada salah satu warga yang sedang berkebun, kemudian jalan kaki selama 2 jam untuk tempat tersebut.

image

Perjalanan yang melelahkan karena daerah karst (berbatuan), batu jenis karang yang besar serta berlobang tersebut mencirikan kawasan yang memiliki goa.

image

Bau amis tercium, pertanda goa yang menjadi sarang kelelawar tersebut sudah dekat, rupanya tujuan kami telah sampai. Setelah kami amati goa yang jenis vertikal ini memiliki diameter sekitar 5 meter dengan kedalaman belum kami ketahui.

image
Sarang lebah madu yang menandai keadaan alam tersebut masih alami belum terjamah oleh tangan manusia.

Setelah selesai mengamati, kami langsung bergegas untuk pulang karena hari mulai sore. Mengikuti jalur yang telah kami lalui. Pada saat sampai di rumah kepada desa hari sudah hampir gelap.
Kemudian kami berpamitan untuk pulang.

Sekian dan terima kasih.
image

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 64513.89
ETH 3155.04
USDT 1.00
SBD 4.00