Simfoni Laut

in #travel5 years ago

image

Di suatu siang yang gahar, amuk ombak tak seberapa. Sinar menyengat membakar kulit serombongan orang-orang yang agak kota. Nun di tengah laut lepas dengan luas terbentang, di setiap penjuru mewakili daratan. Di depan mata berhadapan dengan Nias, ke sampingnya India, sering sedikit tentu saja Australia. Sedangkan di belakang, Aceh dan Singkil tempat itu bernama.

Aku menengadah ke langit, sembari bermunajat dengan segala syukur, betapa indahnya ciptaan-Nya. Air laut saja tidak satu warna, batinku. Ada yang biru sedikit gelap, pertanda dalam. Pun ada yang kehijauan, pertanda dangkal. Bahkan, ada yang berwarna kecoklatan, pemandangan itu kudapati mana kala speed boat keluar dari kuala.

image

Di tengah laut dengan pulau yang tidak sedikit dengan dua kecamatan, Pulau Banyak dan Pulau Banyak Barat, aku menikmati setiap inci laju boat yang kami tumpangi. Di depan juga samping, pulau-pulau kecil terlihat jelas. Seolah-olah dunia nyata ibarat Disney.

Beruntung, di beberapa bagian laut yang aku lewati terlihat jelas biota bawah lautnya. Air yang bening, terumbu karang dengan segala jenis ikan yang tentu aku tak tahu siapa namanya. Yang familiar hanya satu nama ikan, Nemo. Itupun karena kepopulerannya didongkrak film kartun. Detik itu aku sadar betapa pentingnya program pak presiden yang menanyakan/menyebutkan nama-nama ikat. Sayang, banyak masyarakat hanya familiar satu ikan; tongkol. Bacalah dengan baik bukan dengan typo.

image

Dalam perjalanan ada satu pemandangan tak biasa. Seekor burung camar yang tampaknya jomblo, bertengger di atas 'sampah' botol plastik air mineral. Di tengah laut lepas! Ajaib. Keteguhan dan ketenangan camar itu, patut diacungi jempol. Pun, saya akhirnya paham bahwa ada sisi baiknya dari sampah. Siapa bilang plastik itu gak baik dibuang ke laut? Buktinya manfaatnya dirasakan camar. Kira-kira gitu lah.

Waktu beranjak, segala yang terlihat adalah pelajaran. Suara ombak menghempas badan boat terasa, semilir angin memelodikan nyanyian tersendiri. Sedangkan ikan-ikan kecil yang melompat-lompat menjadi pelengkap yang epik. Laut tak ubahnya panggung sejuk yang sewaktu-waktu tahu bagaimana memanaskan manja.

image

Di tengah laut aku paham betapa tak ada apa-apanya manusia ini. Sebesar apapun kendaraan, segawat apapun teknologi dengan menciptakan boat, kapal atau apapun namanya. Ia tetap kecil dan ada artinya. Sekali saja amuk badai datang, atau gelombang tak tenang, maka segalanya selesai.

Sort:  

Sudah di Koeta Radja? Kapan kita ngupi?

Sudah kak. Siap 86!

Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 64513.75
ETH 3146.11
USDT 1.00
SBD 3.95