IAIN Lhokseumawe; Kampus Peradaban

Abad 21 lebih menghargai skill dibandingkan ijazah. Buktinya banyak yang memiliki gelar sarjana dan lulusan dari kampus ternama, tetapi masih saja menganggur. Mereka sulit menemukan peluang kerja. Mendapatkan kesempatan honor saja susah. Bahkan, ijazah tidak menjadi lembaran sakti yang menunjukkan kemampuan si pemengang ijazah itu. Berarti, kekuatan pengakuan akademik tidak begitu diperhitungkan lagi ketimbangan kemampuan skill yang dimiliki setelah memperoleh gelar akademik. Benar rupanya skill lebih penting dari gelar akademik.

Apa yang salah dari proses pendidikan kita? Prosedur akademik yang formal, baku, dan kaku terlalu dikedepankan sehingga mahasiswa sulit mengembangkan sayap. Roh pembelajaran didengarkan menjadi mendengarkan belum sepenuhnya terjadi di kelas. Metode ceramah masih dominan dipakai oleh dosen dan mahasiswa menjadi pendengar yang budiman.

Di zaman now, IAIN Lhokseumawe hadir sebagai solusi. Mahasiswa dituntun untuk lebih aktif dan kreatif. Pembelajaran berbasis riset dibudayakan. Jurnal terindek menjadi bacaan wajib mahasiswa. Perpustakaan adalah tempat paling digemari. Buku-buku sudah berbasis e-book. Pembelajaran juga didukung dengan sistem e-learning.