Koreksi #2 untuk @hendrafauzi: Jangan Buru-buru

Tulisan ini adalah koreksi terhadap materi postingan, yang disampaikan kepada kami dalam menjalankan proyek belajar menulis bersama. Lihat ini

[Bersama @hendrafauzi, @ayijufridar, @tinmiswary dan @apayek]

Link kedua yang masuk sebagai bahan tulisan untuk kami koreksi adalah milik @hendrafauzi, dapat dilihat di sini. Kemarin, kami telah melakukan koreksi terhadap tulisan @zulfadli.

Tulisan @hendrafauzi memuat cerita pertemuan dengan Pidi Baiq di Warung Kopi Bin Ahmed, Jeulingke, Banda Aceh.

Tak terlalu banyak kesalahan penulisan kata sesuai kaidah Bahasa Indonesia. Beberapa keliru berulang pada penulisan kata ‘di’ yang belum terbiasa untuk mengidentifikasinya sebagai kata depan atau sebagai awalan (imbuhan).

Misalnya pada paragraf pertama berikut:

Malam itu sebuah pertemuan yang bersahaja di Warung Kopi Bin Ahmed Rumoh Aceh tempat berkantornya Aceh trend, ada Kang Pidi Baiq yang sering di panggil dengan sebutan “Ayah”…

Kata di panggil pada kalimat di atas seharusnya disambung: dipanggil

Beberapa kekeliruan selanjutnya adalah pada penulisan huruf kapital, saat menulis nama orang, nama tempat dan daerah. Beberapa typo lain, saya yakini kesilapannya karena buru-buru. Lihat paragraf berikutnya:

kak @mariska.lubis membuka acara malam itu dengan memanggil beberapa panelis dari aceh untuk mendampingi kang Pidi baiq, membuat suasana bertambah hidup ketika Fuady kelayu menyayikan lagu Tanoh lon sayang dan lagu kebangsaan Kanot Bu. Terakhir panel di tutup dengan “dakwah filosofis” oleh Kang Pidi Baiq.

Koreksinya adalah sebagai berikut (saya tebalkan):

Kak @mariska.lubis membuka acara malam itu dengan memanggil beberapa panelis dari Aceh untuk mendampingi Kang Pidi Baiq, membuat suasana bertambah hidup ketika Fuady Kelayu menyanyikan lagu Tanoh Lon Sayang dan lagu kebangsaan Kanot Bu. Terakhir panel ditutup dengan “dakwah filosofis” oleh Kang Pidi Baiq.

Selanjutnya @hendrafauzi juga ragu-ragu dalam menulis tanda kutip. Sebagian dia telah benar, tetapi sebagian lagi masih keliru, seperti pada bagian berikut:

“Saya ingin membuat Kongres Manusia” !!!
Koreksi: “Saya ingin membuat kongres manusia.” (tidak perlu memakai kata seru di sana)
Dapat juga ditulis: “Saya ingin membuat kongres manusia,” kata Pidi Baiq.

Perhatikan bagaimana pemakaian tanda baca titik (.) dan koma (,) dalam kutipan langsung narasumber.

Saya dan Hendra Fauzi selama ini kerap bertatap muka karena berdomisili di kota yang sama. Saban bertemu, kami belajar bersama tentang penulisan, berdiskusi saling berbagi ilmu.

Semalam, saat kami berjumpa @apayek, @tinmiswary dan @ayijufridar yang kebetulan sedang berada di Banda Aceh, kami ikut membahas tentang penulisan yang baik dan benar, serta hal lain tentang #steemit tentunya.

Note: Proyek belajar bersama ini didukung sepenuhnya oleh @bahagia-arbi dan KSI Chapter Bireuen.

@abuarkan