Blogger yang Kini Menyelam di Kolam Steemit

in #writing6 years ago (edited)

Kalau kalian hanya menjadi blogger yang biasa-biasa saja, maka kehadiran kalian di dunia blogging tidak banyak memberikan pengaruh.

Sejak blog mulai booming pada tahun 2000-an, cara manusia menuangkan gagasan dan juga curhat menjadi berbeda. Apapun yang mereka rasakan pasti mereka tulis di blog. Mereka tak lagi mencurahkan kesedihan, kegembiraan dan apa pun yang hinggap di pikirannya ke dalam diary.

Screen Shot 2018-04-29 at 12.08.42 PM.png
blog Adi Warsidi

Demam blog juga kemudian menjangkiti industri media tanah air. Mereka menyediakan kanal blog di situs resmi mereka. Sebagai contoh, aku hanya akan menyebutkan dua saja: Tempo dan Kompas. Saya pilih dua media ini bukan karena mereka adalah media besar. Pemilihan ini bukan pula niat saya ingin menafikan keberadaan media lain, yang juga tergolong besar.

TEMPO adalah majalah terbesar dan berpengaruh di tanah air, sementara Kompas dikenal sebagai koran berbahasa Indonesia terbesar di dunia. Masing-masing media ini menyediakan kanal blog ketika jaringan internet masuk ke Indonesia.

Blog Tempo (indonesiana.tempo.co) adalah blog internal yang hadir untuk memberi ruang kepada wartawan menulis santai, bebas dan tanpa dibatasi tenggat. Di blog internal ini mereka biasa bercerita pengalaman pribadi, kiat menjahili narasumber atau cerita di balik sebuah berita. Model begini juga dipraktekkan oleh Kompas melalui Kompasiana. Sebelum dilempar ke publik, hanya wartawan Kompas yang boleh menulis di kompasiana. Namun, kini siapapun boleh menulis di blog keroyokan ini.

Menulis di blog tak hanya hak monopoli wartawan. Warga biasa pun kemudian mulai menjadikan blog sebagai medium menulis dan penyampai pesan. Awalnya, blog dimaksudkan untuk menulis hal-hal ringan, namun seiring perjalanan waktu banyak dari para blogger (penulis blog) yang terobsesi pada uang. Ada yang berhasil, dan banyak pula yang gagal. Pun begitu, blog tidak serta merta ditinggalkan. Karena blog tetap dibutuhkan untuk menyimpan arsip di dunia maya.

Kenapa ada blogger yang 'gagal'? Seperti saya singgung di awal tulisan, karena mereka cuma menjadi blogger yang biasa-biasa saja. Mereka tak mampu membangun citra atau personal branding melalui blog. Padahal, jika para blogger sukses membangun citra melalui blog, akan mengubah takdir mereka dari blogger biasa menjadi blogger luar biasa. Blog mereka akan diperhitungkan, trafik akan melimpah dan pada akhirnya brand besar akan menggunakan jasa untuk kepentingan promosi.

Screen Shot 2018-04-29 at 12.11.54 PM.png
blog Herman RN

Ada juga yang tidak suka menjadi seleb-blog. Blogger model begini lebih suka bekerja dalam gelap dan sunyi. Mereka belajar tentang search engine optimization (SEO) dan mengoptimasi blog mereka agar selalu nangkring di halaman satu pencarian google (page one). Mereka tidak akan sembarangan memberitahu nama blog mereka kepada blogger lain. Bahkan sebagian dari mereka melakukan blocking trafik dari IP Indonesia. Alasannya agar tidak ada yang menjahili blog mereka.

Kini, setelah hadir steemit, sebuah media sosial berbasis blockchain, banyak para blogger yang balik kanan dan membuat akun di media yang digagas oleh @ned dan @dan. Sebagian dari mereka adalah penulis yang memiliki nama harum di Aceh. Tulisan mereka bisa kita baca di media cetak, online maupun di blog milik mereka sendiri. Tidak semua dari blogger yang blog-nya saya cantumkan di bawah ini menjadikan blog mereka sebagai tambang uang. Mereka hanya menjadikan blog sebagai media menyimpan tulisan. Tidak lebih.

Lalu, apakah mereka (para blogger Aceh ini) bergabung di Steemit karena ada iming-iming reward yang besar? Sulit untuk mengatakan tidak. Namun, uang tidaklah menjadi tujuan mereka semata-mata. Sebagai blogger, mereka tentu saja ingin terus eksis berada di 'belantara' dunia maya. Bagi para blogger, menulis bukan lagi tuntutan pekerjaan, melainkan sudah menjadi kebutuhan. "Aku menulis, karena itu aku ada," mungkin begitu pikir mereka.

Hal itulah yang dilakukan oleh para blogger ini di steemit. Mereka terus menulis dan memproduksi tulisan. Ada tidaknya upvote dari steemian lain sama sekali bukan urusan mereka. Ada yang menulis satu postingan per hari, dua postingan atau ada juga yang seminggu 3-4 postingan. Semua tergantung pada mood dan kesibukan mereka.

Pun begitu bukan tidak ada blogger yang menyerah di tengah jalan. Sebab, cara kerja steemit sangat berbeda dengan blogger. Di blogger, dengan sedikit manipulasi (optimasi) kata kunci, tulisan mereka bisa nangkring di halaman pertama pencarian google, dan trafik pun membludak. Trafik itulah yang kemudian dikapitalisasi menjadi klik. Sementara di steemit mereka menanti upvote dari steemian lain, dan setelah tujuh hari maka tulisan mereka benar-benar masuk kotak. Hal ini berbeda dengan di blogger, selama kata kunci yang mereka masukkan dalam postingan dicari orang, selama itu pula mereka bisa menghasilkan klik yang terkonversi menjadi dollar.

Screen Shot 2018-04-29 at 12.13.20 PM.png
blog Reza Mustafa

Saya lihat dari list blogger yang saya tulis di bawah ini, sebagian dari mereka sudah cuti prematur dari steemit. Boleh jadi, iming-iming reward yang mereka dapatkan tidak seperti yang mereka duga. Lalu, mereka pun kembali ke dunia blog, habitat alami mereka.

Tidak gampang memang menyelam di kolam steemit. Salah-salah, kita bisa buhuek karenanya.

Berikut ini saya tampilkan para blogger yang kini aktif menulis di Steemit. Ada di antara mereka, karena satu dan lain hal, tidak aktif lagi menulis. Namun, kehadiran mereka di sosial media berbasis blockchain ini patutlah diberi apreasiasi. Semoga saja, mereka tidak benar-benar pensiun "menyelam" di kolam steemit untuk selamanya.

NamaAkunBlogUpdate
Adi Warsidi@abuarkanadiwarsidi.blogspot.com30 September 2016
Muhammad Rizal@miflinuxjasaseoaceh.xyz-
Fadli Idris@pacutliefadli.web.id23 November 2017
Munawardi Ismail@munaapedagangkata.blogspot.com4 Oktober 2016
Iskandar Norman@isnormaniskandarnorman.blogspot.comJuni 2017
Zulham Yusuf@zedszulhamyusuf.blogspot.com13 Maret 2018
Reza Mustafa@bookrakrezamustafa.blogspot.com21 November 2016
Muhajir Juli@muhajir.julijambomuhajir.blogspot.com6 Oktober 2017
Luthfi Hamdan@jeulameiaceh-carong.blogspot.com23 Juni 2017
Khairil Miswar@tinmiswarypatahkekeringan.blogspot.com1 Desember 2017
Fachrizal Joely@fahrijoelyranselfachry.blogspot.comDihapus
Idrus Bin Harun@marxauseidrusbinharun.blogspot.com13 Februari 2017
Sayed Muhammad Husen@sayedhusensayedhusen.blogspot.com15 Februari 2018
Herman RN@hermanrnlidahtinta.wordpress.com13 September 2017
Jufrizal@fujiajufrizal.blogspot.com13 Juni 2012
Andi Firdaus@andifirdhausandifirdhaus.blogspot.com24 Maret 2018
Mustafa Ismail@musismailmusismail.comdomain expired
Ferhat Muchtar@ferhatmuchtarferhatologi.com4 Maret 2018
Taufik Al Mubarak@acehpungojumpueng.blogspot.com18 Agustus 2017
Sort:  

Omen, katrep hana update blog, tapi lawet nyoe sudah berdagang di steemit...

Kita harus meniru filosofi Indomaret, buka gerai banyak-banyak haha

Sangat informatif dan menarik

Terima kasih...semoga bermanfaat

Hebat... para blogger Aceh luar biasa. Salut...

@albettjester perjalanan yang menginspirasi ya bang

Mereka hebat2 dan tulisan mereka pun memberi banyak inspirasi utk pembaca

Blog kabeh meulabah dum.. Ahahaa

blog lon karap sithon hana update hahaha

Untuk bisa kembali pada blog, kuncinya hanya satu: tutup steemit. Hahahaha

Jangan dulu lah, biarlah kayak orang-orang. Nanti kalau sudah bosan baru kita tutup haha

Berpindah metode tifak menjadi masalah bg.. Yang penting hasil karya nya bisa memberikan dampak positif bagi semua bg

Yups, benar sekali...yang penting kehadiran kita memberi manfaat untuk orang lain.

Tengkiyu Tgk Taufik @acehpungo, blog lon rupanya manteng lam radar, tapi di blog, lon hana mita peng, teuman kana bak steemit jeut sit, haha

Ya...lagee tatuleh di ateuh hana mandum mita peng bak blog. Tapi, lon termasuk yang mita peng bak blog hahaha

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by acehpungo from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Yang penting tulisss hahaaa

Itu yang penting...termasuk menulis yang tidak penting agar menjadi penting haha

hahhaa... update terakhir thom jiem blog lon

Kiban ta update munyoe ka gadoh password dan email...hahaha

Coin Marketplace

STEEM 0.27
TRX 0.13
JST 0.032
BTC 62726.22
ETH 2961.65
USDT 1.00
SBD 3.60