Bangkit menulis karna Steemit

source

Hai steemian hebat...

Bangun pagi sejenak saya menoleh ke jendela kamar, pemandangan langit kota dari lantai tiga memanjakan mata. Mata hari tampak bercayaha kekuningan berbaur dengan birunya langit bertabur awan tipis. Saya menghela nafas. Saya pandangi wajah Alicia dan Malik, tak terasa bulir bening mulai menghalangi pandangan.

source

Saya mengambil telfon genggam dan mulai mengetik satu persatu huruf, tak jelas sebenarnya tema tulisan saya pagi ini. Saya hanya ingin berbagi tentang Steemit yang membuat saya bangkit.

source

Saya merasa istimewa karna berkesempatan bergabung bersama Steemit. Steemit sangat berbeda dengan media sosial lain yang sebagian besar isinya adalah bahan gosip. Di Steemit kita dapat berbagi apa pun tanpa terkesan "pamer". Tulisan dikemas begitu apik hingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk pembacanya.

source

Kejadian beberapa hari ini membuat saya tak bersemangat melakukan apa pun, saya hanya ingin menyendiri dan menikmati kesendirian. Berangkat dari pembicaraan via WA dengan @nachazamulya dan @sittishabir semalam yang baru saya selami pagi tadi setelah Sholat Subuh telah menyadarkan saya mengapa tidak mulai menulis lagi?

Keengganan yang membuncah malah berbalik dengan keinginan ingin berbagi. Tulislah apa saja yang mewakili hati mu, ujar ku dalam hati. Tak ada yang melarang sesorang untuk tidak boleh bersedih, karna air mata adalah bagian dari ungkapan jiwa, ambillah waktu sejenak untuk bersedih setelah puas mengeluarkan kesedihan ingatlah dunia menanti mu.

source

Begitulah cara saya berdamai dengan diri, saya tak mau berlarut dalam kesedihan, saya tak mau dikalahkan dengan energi negatif yang disemburkan sekeliling. Menatap matahari pagi dan wajah dua buah hati yang masih terlelap memberi energi baru untuk saya dan kemudian saya memulai mengambil energi positif dari Steemit.

Energi ketika mulai menulis membuat saya mampu menuruni tangga kamar dan mulai berbenah, saya berjalan membeli sarapan pagi kesukaan Alicia dan Malik, dan energi itu juga yang membuat saya ingin menikmati makanan, yang dari kemarin siang belum masuk ke kerongkongan.

Saya menanti anak - anak bangun dan tersenyum melihat Bundanya, Bunda yang akan selalu ada berada di samping kalian kapan pun.

My love always with you....

source