Tandai Awal Tahun, Jakarta Terendam Lagi

Src

Banjir besar kembali merendam Ibu Kota Negara Republik Indonesia, Jakarta. Kota terbesar di seluruh negeri ini, menjadi sasarn banjir tepat di awal tahun 2020. Seperti ingin menandai almanak, banjir hebat ini persis terjadi di tanggal 1 Januari.

Dampak banjir hebat ini tentu saja bukan hanya merendam areal pemukiman. Namun menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Polana B. Pramesti, hal ini juga berdampak pada harus ditutupnya bandara Halim Perdanakusuma. Hal ini dilakukan karena landasan pacunya terendam air hingga 80 sentimeter.

Selain itu, operasional kereta api di Jabodetabek juga terganggu karena air merendam rel Manggarai ke jalur Tanah Abang. Jalur kereta api di Stasiun Tanah Abang di Jakarta Pusat juga terendam air setinggi 50 cm.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melaporkan bahwa setidaknya tujuh kecamatan di empat kabupaten dilanda banjir pada hari Selasa, merendam area perumahan dan jalan-jalan. Daerah di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat terkena dampak banjir.

Di Jakarta Timur, 12 unit lingkungan di Cipinang Melayu terendam air sedalam 30 cm hingga 80 cm oleh Sungai Sunter yang meluap, sementara Pinang Ranti terendam air sedalam 20 cm hingga 70 cm.

Di Jakarta Utara, daerah yang terkena banjir termasuk Cilincing, Kelapa Molek dan Kelapa Gading Timur, sementara di Jakarta Barat, 11 unit lingkungan di Cengkareng dilanda banjir dengan kedalaman 60 cm hingga 70 cm.

Di Jakarta Selatan, air banjir menggenangi satu unit lingkungan di Manggarai Selatan dan Tebet sedalam 90 cm.

Beberapa daerah di Jabodetabek juga terkena dampak banjir. Di Pondok Gede dan Rawa Panjang, Bekasi, Jawa Barat, banjir telah menggenangi beberapa daerah pemukiman.

Di Tangerang, Banten, banjir melanda kompleks perumahan Pulo Indah di Cipindoh dengan ketinggian air mencapai sekitar 1 meter.