You are viewing a single comment's thread from:
RE: Short Poetry, But the Meaning is Broad | Puisinya Pendek, Maknanya Dalam |
Puisi pendek itu juga mengingatkansaja pada lead terpendek sebuah feature pembunuhan di Eropa. Saya lupa nama medianya. Tapi sering saja jadikan contoh ketika memberi materi penulisan feature kepada kawan-kawan jurnalis muda. Lead feature itu sangat pendek. "Darah, bocah, dan peluru." Cuma empat kata, tapi pembaca dibuat penasaran, hingga harus membaca keseluruhan feature untuk mengatahui isinya.
Di situlah tantangannya Nyak Kaoy @isnorman. Pendek tetapi sarat makna dan pesan yang ingin kita sampaikan kepada pembaca juga sampai.
Ya Brader @ayijufridar lead pembunuhan itu juga memunculkan multi tafsir bagi pembaca. Bisa jadi si Bocah korban pembuhan, atau si Bocah bunuh diri, bisa juga si Bocah pelaku pembunuhan. Semakin banyak tafsir di kepala pembaca, semakin besar penasarannya, sehingga terdorong keinginan untuk membaca apa sebetulnya yang terjadi.
Produk jurnalistik yang dikemas dalam bentuk jurnalisme sastrawi memang lebih menarik. Seperti membaca novel, tetapi semua peristiwa berangkat dari kisah nyata.
Dulu, ada penerbit yang menawarkan saya menulis seperti buku dari hasil liputan kisah nyata. Sayangnya, tidak ada kisah yang menarik di Lhokseumawe. Pas ada peristiwa menarik, saya sedang sibuk dengan tahapan pemilu.