You are viewing a single comment's thread from:
RE: Mengkomentari dan Menyikapi Komentar : Sebuah Opini dan Pelajaran Berharga
Karena aduen @aneukpineung78 sudah mengatakan bahwa komentar gak perlu panjang-panjang, maka saya cukup tau diri untuk tidak terlalu mengoceh disini, karena saya juga kuatir akan dianggap commenting spam.
Kalau sudah begitu kan gak indah lagi. Padahal, mungkin sebagian steemian berkomentar panjang bukan untuk unjuk gigi, apalagi kalau giginya mancung. Mungkin cuma ingin mengeratkan tali silaturrahim antar sesama tukang celoteh.
Tapi inilah dinamika steemit. Maksud baik tapi cara yang kurang tepat akan menghasilkan hal yang tidak diinginkan.
Karena kekuatiran saya di atas, maka saya hanya bisa berkomentar kalau ini adalah postingan yang bagus teman.
Hahahahaha
Hahaha. Itulah. Saya pribadi tidak tahu ukuran komentar bagaimana yang disebut panjang, tapi minimal tidak menyerupai artikel lah. Hehe. Atat na teuh, udah ngoceh lanjang lebar, kesimpulan cuman secuil, "artikelnya bagus". Haha. Apa sudah jadi artikel Rumi? *nagih ini, saya suka nagih .. haha.
Lagi dikumpulin data valid dulu bang, biar gak asal cerita aja. Jadi, minimal ada referensinya
Nah, saya suka sekali. Artikel memang harus diseriusi. Hehe. Apa ada tulisan baru?
Ada tadi. Masih dengan puisi e aduen @aneukpineung78
Oke. Memang pujangga sejati. Hehe.