Hakekat Cinta [Belajar Dari Miftahul Jannah]
![image]() ***
Tanggapan dan falsafah tentang cinta pun sangat beragam. Ada yang mengatakan cinta itu anugerah hidup. Tanpa cinta kita akan kehilangan gairah untuk berbuat. Namun demikian, pada hakekatnya cinta pun harus ditata. Cinta harus ditempatkan di posisi yang benar agar ia tidak liar dan menjerumuskan kita ke dalam lembah kegelapan. Kebingungan kita, adalah karena kita salah mengelola dan menempatkan cinta. Harta, jabatan, popularitas, dan segala bentuk jebakan dunia yang lain telah menancap kuat di dalam hati kita, untuk mendapatkan porsi cinta secara berlebih.
Sementara, cinta kita kepada Allah swt dan Rasul-Nya hanya menempati ruang kecil dalam jiwa, yang hanya muncul manakala kita benar-benar dalam kesulitan yang sangat. Sementara, ketika sedang dalam kesenangan kita meninggalkan-Nya. Larangan-larangan-Nya kita abaikan, dan perintah-Nya tidak kita penuhi. Dan yang lebih menyedihkan lagi adakalanya malah banyak yang diperbudak oleh cinta
![image]() ***
katakanlah jika kamu benar mencintai Allah, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah taatilah Allah dan Rasul-Nya, jika kamu berpaling sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang kafir (Ali Imran 31-32)
Lebih jauh lagi, baru-baru ini betapa kita telah dikejutkan oleh seorang penyandang disabilitas asal Aceh Miftahul jannah yang pada beberapa saat yang lalu sempat meggemparkan jagat maya. Dua pilihan sulit dalam hidupnya berhasil ia lewati. Dua pilihan sulit itu adalah, melepaskan jilbabnya atau di diskualifikasi. Dan seorang miftahul jannah diluar dugaan, ternyata dia lebih "Memilih Mundur daripada melepaskan hijabnya" Ribuan bahkan jutaan pasang mata pun terbelalak dengan keputusannya
![image]() ***
Kehakikian cinta yang ditunjukkan seorang miftahul jannah adalah, sebagaimana yang telah diperintahkan Allah yaitu, mampu menjaga dirinya, keluarganya, serta iffahnya sebagai seorang wanita, seorang muslim dan seorang hamba yang ta'at akan ajaran agama. Kecintaan seorang miftahul jannah bukanlah semata-mata karena mengikuti trend masa kini, tapi murni karena kecintaannya kepada Allah
Begitulah hakekatnya cinta. Karena cinta itu memang harus mendapatkan posisinya yang benar, sebab ia akan menentukan akhir perjalanan kita. Cinta mesti menemukan objeknya yang hakiki, karena setiap orang akan bersama dengan sesuatu yang dicintainya sampai hari akhir kelak
Sebagaimana yang digambarkan Allah bahwa, dunia dan segala perhiasannya, sebagaimana disebutkan Allah swt, hanyalah permainan dan senda gurau. Tetapi hidup dan keberadaan kita di sini, tentu bukan sekedar permainan dan senda gurau
![image]()
Posted from my blog with SteemPress : http://arispranata.epizy.com/2018/10/09/hakekat-cinta-belajar-dari-miftahul-jannah/
Congratulations @arispranata5! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of comments received
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Do not miss the last post from @steemitboard: