Mari Kita Semua Belajar Untuk Peduli Dengan Masa Depan

in #technology5 years ago

Beberapa hari lalu saya berjumpa dengan dua orang pemuda Indonesia yang pemikiran dan kerjanya luar biasa. Kenapa luar biasa? Pada saat kebanyakan dari kita masih saja sibuk dengan keadaan saat ini, mereka berdua sudah belajar dan bahkan menerapkan solusi yang bisa digunakan untuk masa depan. Tentunya bukan hanya untuk diri mereka sendiri, walaupun juga menjadi sebuah peluang usaha yang sangat menjanjikan, tetapi juga bagus untuk kita semua. Meskipun saya merasa ada rasa kekecewaan mendalam karena apa yang mereka pikirkan dan lakukan masih belum banyak yang mampu menangkapnya, tetapi saya optimis kalau pada suatu hari nanti orang akan menyadari betapa ilmu dan hasil kerja serta pemikiran mereka ini sangatlah berguna.


Source: https://blogs.flexera.com/data-platform/2016/06/back-to-the-future-for-itam/

Kami malam itu bicara tentang data, dan saya juga mengajak @ekonugraha yang kebetulan datang ke Bandung untuk ikut serta. Bagi saya, data ini sangat penting sekali dan banyak yang belum paham betapa pentingnya data bagi berbagai keperluan. Kita memang bisa memiliki pemikiran yang luar biasa tetapi tanpa data yang akurat, pada akhirnya kita juga yang akan keblinger sendiri. Sudah lama juga data menjadi lahan bisnis yang bisa menguntungkan sekali. Coba saja lihat bagaimana FB bisa menjadi sangat kaya karena mereka sudah menjual data penggunanya ke mana-mana, bukan hanya untuk kepentingan bisnis tetapi juga bagi kepentingan politik.

Data yang saya bicarakan ini bukan hanya soal data statistik, tetapi adalah data sains, engineering, dan management, yang berkaitan sangat erat sekali dengan perkembangan teknologi. Bisa dimaklumi kalau mereka pusing, karena saya pun sering kewalahan menjelaskan tentang hal ini. Tidak usah yang jauh-jauh soal data sains, engineering, dan management, untuk menjelaskan bagaimana data itu dikumpulkan dan dianalisa saja banyak yang masih belum begitu paham, sehingga selalu saja ditentang dan “dihajar” duluan. Sementara tujuan baik untuk menjelaskan mengingat perubahan yang sangat cepat di masa depan, apalagi dengan perkembangan teknologi yang sudah luar biasa saat ini, jadinya bisa hilang begitu saja kalau tidak sabar-sabar dan fokus.

Sebagai contohnya adalah tentang AI, Bigdata, dan juga teknologi blockchain. Sering saya merasa gemas sendiri karena sangat sulit memberikan pemahaman akan hal ini, walaupun sudah dijelaskan dengan cara yang sederhana dan singkat sekalipun. Seringkali saya sendiri berpikir jangan-jangan saya yang bodoh banget sampai saya tidak bisa menjelaskan kepada orang lain, bisa juga demikian tetapi tidak tertutup kemungkinan juga karena memang kebanyakan masyarakat Indonesia masih malas baca, belajar, dan bertukar pikiran. Lebih asyik mengkritik dan menjatuhkan, bukan belajar untuk mencari solusi dan penyelesaian masalah dengan cara baru. Ditambah lagi dengan situasi dan keadaan ekonomi serta politik saat ini, jadilah ada banyak alasan kuat untuk tidak melakukannya.


Source: http://www.kristijanjanusic.com/blog/you-should-really-know-the-importance-of-data-science-and-its-future/

Sebenarnya saya dan mereka bisa saja tidak peduli, namun saya setuju dengan pemikiran dari Aristoteles yang berkata bahwa “Kebijaksanaan itu ada ketika kita tahu kita tidak tahu. Hanya ada satu yang baik, yaitu ilmu pengetahuan, dan satu yang jahat, yaitu ketidakpedulian”. Ketidakpedulian inilah yang memang membuat kita mengabaikan segala yang baik itu, termasuk ilmu pengetahuan dan bahkan niat baik orang-orang di luar sana yang sedang berusaha keras untuk mencari solusi terbaik atas segala masalah yang kita hadapi saat ini. Bisa saja kita memang tidak sanggup untuk memikirkannya sampai seperti mereka, tetapi alangkah tidak bijaksananya bila kemudian kita mematahkan kemajuan bahkan kemajuan diri sendiri dengan merasa tidak perlu tahu, tidak mau tahu, atau merasa sudah sangat tahu sehingga merasa berhak untuk berpikir dan berperilaku buruk terhadap orang lain yang memiliki kepedulian dan keinginan untuk maju.

Bila kita mau belajar lebih jauh, sebenarnya semua teknologi yang ada saat ini adalah soal data engineering dan manajemen, termasuk teknologi blockchain. Berbagai masalah yang muncul akibat data yang terlalu besar, data yang salah, data yang dipermainkan, dan lainnya, membuat banyak orang kesal lalu berusaha keras untuk memperbaikinya. Mereka tidak hanya sekedar teriak-teriak mengkritik, tetapi berpikir kritis atas masalah yang ada, belajar, lalu berpikir dan mencari cara untuk menemukan solusi terbaik. Tentunya semua ini melalui proses yang jauh dari kata instant, dan butuh ketekunan serta kesabaran untuk bisa menemukannya. Belum lagi berbagai kesalahan dan ujian pun harus dihadapi, yang namanya ilmu pengetahuan memang tidak ada yang pasti, kesalahan dan uji coba adalah salah satu jalan untuk bisa menemukan yang lebih baik.

Kita bisa melihat dari kasus pasar uang kripto dalam beberapa minggu ini, yang bagi saya sangat bagus sekali. Pasar kripto selama ini sudah terlalu jenuh dengan banyak sekali muncul uang kripto tidak jelas dan bahkan hasil dari scam. Ditambah lagi dengan orang-orang yang hanya mencari keuntungan sesaat, tidak bertanggung jawab, dan hanya mau enaknya saja. Tidak berpikir lebih jauh bahwa sebenarnya uang kripto ini adalah investasi jangka panjang, dan secara politik pun ada banyak sekali pihak-pihak yang ingin menghancurkannya. Bagaimana tidak? Bila teknologi blockchain dan kripto ini semakin berkembang, maka akan ada banyak yang kesulitan untuk memiliki kekuasaan terlalu besar, untuk korupsi, dan untuk manipulasi seperti yang selama ini dilakukan oleh mereka. Banyak juga kesalahan-kesalahan yang sudah dibuat yang barangkali sebelumnya tidak diantisipasi, sehingga ke depannya memang sangat dibutuhkan sekali yang namanya perbaikan. Nah, untuk mengerti hal ini saja repot banget menjelaskannya, karena memang tidak mudah juga. Teknologi yang ada saat ini bukan soal IT semata, sih, tetapi merupakan kombinasi dari berbagai sumber ilmu pengetahuan. Kalau kita tidak memiliki wawasan yang luas akan sangat kerepotan untuk memahaminya secara utuh.

Yah apa yang saya tuliskan ini bukan kemudian berarti saya juga paham banget, tidak! Saat ini saya pun masih belajar, dan semua yang terjun serius di bidang ini pun sama. Kita masih dalam tahap uji coba dan berusaha untuk mengembangkannya dengan lebih baik, namun agar tidak ketinggalan di depan nanti, maka alangkah baiknya bila dasar-dasarnya diperkuat terlebih dulu. Toh ke depan, kita tidak lagi akan dicari orang yang hanya tahu teori dan terampil di satu bidang tertentu saja, tetapi akan dibutuhkan mereka-mereka yang benar-benar memiliki pengetahuan luas, kreatif, mandiri, dan mampu untuk berkembang. Jika dasarnya saja tidak kuat, bagaimana mau bersaing dengan Negara lain di masa mendatang nanti? Kalau sekarang yang dipikirkan hanya seputar perut dan kenyamanan saat ini, maka semakin besar kemungkinan ke depannya akan sulit untuk memenuhi kebutuhan perut dan apalagi merasa nyaman karena akan tertinggal jauh dan tidak memiliki daya saing.

Itulah sebabnya mengapa saya selalu mendorong agar kita semua mau belajar dan terus belajar. Apa susahnya belajar? Tidak susah bila kita tidak berpikir susah, tidak malas, dan mau tekun belajar. Lagipula belajar adalah salah satu cara untuk menghormati yang Maha Kuasa, karena hanya manusia yang diberikan anugerah untuk bisa memiliki ilmu pengetahuan. Sayang sekali bila kemampuan ini disia-siakan dengan berbagai alasannya, yang rugi adalah diri sendiri juga, kok! Kita memang boleh bebas saja menentukan pilihan, namun sebenarnya yang namanya kebebasan itu baru menjadi keinginan bila kita mampu memerdekakan diri kita sendiri. Jika hanya bicara soal kebebasan hanya untuk mencari alasan berbuat sesuka hati tanpa ada rasa tanggung jawab dan kepedulian, maka kebebasan itu hanyalah sekedar fiksi dan fantasi semata. Jadi, jika tidak mampu memerdekakan pemikiran dan hati kita sendiri, maka jangan pernah berharap untuk maju dan mendapatkan kebebasan itu. Silahkan saja terus berharap dan mengkhayalkannya, namun jangan pernah kecewa bila tidak terwujud. Itu adalah resiko yang harus diambil di kemudian hari.


“Governments, business and civil society can’t alone address the multifold challenges we have on the global agenda. We need collaboration.” - Klaus Schwab, founder and executive chairman of the World Economic Forum. Source: https://www.triplepundit.com/2018/07/collaborative-world-shaping-open-source-tech-matters-impact-future/

Ingat saja kata pepatah, berakit-rakit ke hulu, berenang-renang kemudian. Jangan hanya ingin menikmati hasil tanpa pernah menghormati dan menghargai proses. Semua selalu ada masa dan waktunya. Mari kita sama-sama belajar peduli dengan masa depan!

Bandung, 28 November 2011

Salam hangat selalu,

Mariska Lubis

Sort:  

Untuk maju harus berani keluar dari zona nyaman, namun hal itu tidak semua orang memilikinya, ini bisa menjadi penghambat untuk melihat masa depan yang lebih luas lagi.

Terima kasih atas ulasan tentang memahami masa depan yang lebih cerah.

Dari dinginnya dataran tinggi gayo dan segelas kopi arabika gayo, salam hangat dan sukses serta sehat sekeluarga.

IMG_20181130_185242_889.JPG

@mukhtarilyas, untuk menata kita butuh data, mbak @mariska.lubis, dan ajakan untuk belajar dan terus belajar kita sebagai reporter kadang-kadang, tetapi tidak boleh nenyerah untuk nenyeru kepada kepada kebaikan. Begini saja semboyannya, Nanti juga lho tahu maksud gue. Selamat malam. Salam

Hahaha bisa saja nih bang @mukhtarilyas, tapi yah memang kita tidak pernah boleh menyerah begitu saja, sudah kewajiban untuk menyerukannya, mau diterima atau tidak ya itu urusan dan tanggung jawab masing-masing.

Uraian yang sangat mendetail, dan juga penjelasan yang membangkitkan semangat kami anak-anak Steemian, saya yakin jika kita mau terus belajar, dan tidak mengalah pada keadaan, Insya Allah, masa sulit akan berhasil kita lewati.

Salam mbak @mariska.lubis😊

Ya semoga ya... Amin...

ya mbak
Amin ya Rabb😊

Saya makin kesini makin banyak bingungnya karena kemajuan teknologi jadi makin ngejar ilmu terus

Ya memang harus terus belajar hehehe...

Selamat malam kakaku
Saya agak terlambat
Namun setelah saya membaca,saya sependapat dengan apa yang kakak tuangkan dalam postingan ini.
Namun ada poin bagi saya yangvtak habis pikir,khususnya generasi anak negwri.

kebanyakan masyarakat Indonesia masih malas baca, belajar, dan bertukar pikiran. Lebih asyik mengkritik dan menjatuhkan, bukan belajar untuk mencari solusi dan penyelesaian masalah dengan cara baru.

Inilah pola pikir yabgvtak kunjung dapat saya pikirkan sebagai warga negara ini.
Kenpa masyarakat kita malas membaca dan mudah mengkritik?
Masyarakat kita seperti selalu ingin jadi penonton yang selalu di adu domba.
Tapi ingin jadi wasit untuk bisa berdiri di tengah untuk membuat perubahan.
Sungguh d sayangkan emang...pola pikir masyarakat kita.

Terimakaaih kakakku
Salm hangat dan sehat selalu
Saya juga mengapresiasi kerja anak bangsa yang ingin mencerdaskan bangsa ini.

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 63688.35
ETH 3125.30
USDT 1.00
SBD 3.97